PESTA DEMOKRASI



      Awalnya saya tidak tertarik sama sekali untuk membuat sebuah tulisan tentang politik, karena saya bukan seorang politisi, saya bukan seorang pengamat politik, saya  bukan seorang aktivis politik, saya hanyalah seorang mahasiswa yang merasa  terusik  oleh suasana politik di Indonesia saat ini, dimana kondisi demokrasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan.

      Di tahun 2014 ini, banyak orang berkata bahwa tahun 2014 itu adalah tahun poiltik atau tahunya pesta demokrasi. Dimana semua partai politik beramai-ramai mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun politik ini. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk memikat hati masyarakat, salah satunya yang paling sering dilakukan oleh para politisi pada saaat ini adalah “blusukan”. Mungkin kalau saja Pak Jokowi tidak menjabat sebagai gubernur DKI maka tak akan pernah ada yang namanya “blusukan”.

       Kampanye. Kata orang adalah kampanye itu adalah pesta demokrasi, dimana sebuah partai yang melakukan kampanye pasti akan dihadiri oleh ribuan partisipannya dan disaat kampanye inilah para politikus menebarkan janji-janji mereka.
Namun bagi saya yang tidak mengerti politik, kampanye itu hanyalah sebuah acara menebar janji-janji palsu para politoikus. Kenapa kampanye dikatakan sebagai acara menebar janji palsu?, karena semua janji-janji yang diucapakan para politisi saat berkampannye hanya untuk memikat hati masyarakat, karena merekan mengiginkan suaranya tidak lebih dari itu. Dan setelah mereka terpilih tak ada satupun dari janji-janji yang mereka ucapkan pada saat kampanya yanmg merka lakukan.
Namun ada beberapa keuntungan yang didapat oleh sebagian orang pada tahun politik/tahun pesta demokrasi, dintaranya adalah :

  • ·Tukang Sablon : Spanduk, umbul-umbul atau baliho yang ada di pinggir jalan itu kalau bukan jasa tukang sablon siapa lagi..?? Secara tidak langsung, tukang sablon memuluskan proses pesta demokrasi ini. Jika saja sebuah partai mencetak kaos 1 buah seharga Rp20.000, bayangkan jika partai itu membuat kaos dengan jumlah yang ratusan buah..?? Sudah berapa jutaan rupiah yang di gunakan hanya untuk urusan kaos. Itu baru kaos, belom umbul-umbul, bendera atau baliho. Dan perlu di ingat ,itu baru 1 partai. Coba banyangkan jika 30 partai membuat pernak pernik yg menggunakan jasa sablon ini..??? Sungguh, pemilu membuka peluang keuntungan bagi para pengusaha jasa sablon atau percetakan.
  • Pemuka Agama : Kalau ada kampanye yang melibatkan banyak orang, misal harus berkoar-koar di lapangan atau tempat ibadah, saya yakin pemuka agama di libatkan. Ini bisa meraih simpati, bahwa partai yg di kampanyekan. Seolah-olah taat agama, sok alim, padahal klo udah jadi ujungnya ya korup..!!!!
  • Dukun atau orang pintar : Memang tidak ada survey yg menunjukkan kalo dukun atau orang pintar itu punya peran yang besar terhadap proses demokrasi. Tapi, namanya juga Indonesia, mabanyaknya. Modusnya jelas, membuka aura, pasang susuk atau sejenisnya untuk menarik simpati.
  • Organ Tunggal : Kalau anda lihat di televise, setiap acara kampnye selalu ada hiburan. Dan bisa di pastikan itu adalah organ tunggal atau sewa artis karbitan, bahkan ada juga yang melibatkan artis-artis ternama ibukota. Banyak cara menarik simpati. Kalau partai yg besar, biasanya menyewa artis yang punya nama juga, hal ini ditujukan untuk menarik simpati rakyat. Bisa juga menghadirkan artis sinetron yg tidak ada hubungan dengan kampanye dari sebuah partai. Tapi,biasanya artis atau organ tunggal punya tarif special untuk acara model itu.


      Awalnya saya tidak tertarik sama sekali untuk membuat sebuah tulisan tentang politik, karena saya bukan seorang politisi, saya bukan seorang pengamat politik, saya  bukan seorang aktivis politik, saya hanyalah seorang mahasiswa yang merasa  terusik  oleh suasana politik di Indonesia saat ini, dimana kondisi demokrasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan.

      Di tahun 2014 ini, banyak orang berkata bahwa tahun 2014 itu adalah tahun poiltik atau tahunya pesta demokrasi. Dimana semua partai politik beramai-ramai mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun politik ini. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk memikat hati masyarakat, salah satunya yang paling sering dilakukan oleh para politisi pada saaat ini adalah “blusukan”. Mungkin kalau saja Pak Jokowi tidak menjabat sebagai gubernur DKI maka tak akan pernah ada yang namanya “blusukan”.

       Kampanye. Kata orang adalah kampanye itu adalah pesta demokrasi, dimana sebuah partai yang melakukan kampanye pasti akan dihadiri oleh ribuan partisipannya dan disaat kampanye inilah para politikus menebarkan janji-janji mereka.
Namun bagi saya yang tidak mengerti politik, kampanye itu hanyalah sebuah acara menebar janji-janji palsu para politoikus. Kenapa kampanye dikatakan sebagai acara menebar janji palsu?, karena semua janji-janji yang diucapakan para politisi saat berkampannye hanya untuk memikat hati masyarakat, karena merekan mengiginkan suaranya tidak lebih dari itu. Dan setelah mereka terpilih tak ada satupun dari janji-janji yang mereka ucapkan pada saat kampanya yanmg merka lakukan.
Namun ada beberapa keuntungan yang didapat oleh sebagian orang pada tahun politik/tahun pesta demokrasi, dintaranya adalah :

  • ·Tukang Sablon : Spanduk, umbul-umbul atau baliho yang ada di pinggir jalan itu kalau bukan jasa tukang sablon siapa lagi..?? Secara tidak langsung, tukang sablon memuluskan proses pesta demokrasi ini. Jika saja sebuah partai mencetak kaos 1 buah seharga Rp20.000, bayangkan jika partai itu membuat kaos dengan jumlah yang ratusan buah..?? Sudah berapa jutaan rupiah yang di gunakan hanya untuk urusan kaos. Itu baru kaos, belom umbul-umbul, bendera atau baliho. Dan perlu di ingat ,itu baru 1 partai. Coba banyangkan jika 30 partai membuat pernak pernik yg menggunakan jasa sablon ini..??? Sungguh, pemilu membuka peluang keuntungan bagi para pengusaha jasa sablon atau percetakan.
  • Pemuka Agama : Kalau ada kampanye yang melibatkan banyak orang, misal harus berkoar-koar di lapangan atau tempat ibadah, saya yakin pemuka agama di libatkan. Ini bisa meraih simpati, bahwa partai yg di kampanyekan. Seolah-olah taat agama, sok alim, padahal klo udah jadi ujungnya ya korup..!!!!
  • Dukun atau orang pintar : Memang tidak ada survey yg menunjukkan kalo dukun atau orang pintar itu punya peran yang besar terhadap proses demokrasi. Tapi, namanya juga Indonesia, mabanyaknya. Modusnya jelas, membuka aura, pasang susuk atau sejenisnya untuk menarik simpati.
  • Organ Tunggal : Kalau anda lihat di televise, setiap acara kampnye selalu ada hiburan. Dan bisa di pastikan itu adalah organ tunggal atau sewa artis karbitan, bahkan ada juga yang melibatkan artis-artis ternama ibukota. Banyak cara menarik simpati. Kalau partai yg besar, biasanya menyewa artis yang punya nama juga, hal ini ditujukan untuk menarik simpati rakyat. Bisa juga menghadirkan artis sinetron yg tidak ada hubungan dengan kampanye dari sebuah partai. Tapi,biasanya artis atau organ tunggal punya tarif special untuk acara model itu.
.

ViralGen Referral Shopping
ViralGen Referral Shopping